Umumnyacerita berakhir dengan hal-hal yang tidak disukai, misalnya kematian, kegagalan, atau kehilangan. Tidak banyak cerita yang menggunakan ending jenis ini karena memang tidak banyak pembaca yang menyukainya. Namun, jika dieksekusi dengan baik, cerita dengan sad ending justru bisa mendatangkan kesan tersendiri bagi pembaca. 4. Question Ending
Saatkeluar aku berencana marahin kakak karena ketukannya yang begitu memusingkan kepalaku. tapi, saat aku membuka pintu.. aku kaget setengah mati "KAKKAKAK belom pakai seragam?????"tanyaku setengah marah
Yogyakarta - Selain genre, ternyata ending atau akhir cerita juga memiliki banyak jenis. Ragam ending cerita ini tentu menjadi salah satu trik yang dipilih penulis untuk menarik pembacanya. Tak jarang, ada beberapa orang yang hanya menyukai akhir cerita yang sudah pasti, salah satunya happy ending akhir yang bahagia. Selain happy ending, salah satu jenis akhir cerita yang sudah banyak dikenal adalah sad ending akhir cerita sedih. Namun, selain kedua jenis tersebut, ternyata masih ada jenis akhir cerita lain yang patut kamu tahu. Apa saja? 1. Happy Ending Jenis akhir cerita pertama dan paling banyak diketahui adalah happy ending. Happy Ending menjadi salah satu jenis akhir cerita yang paling banyak disukai. Taman Balekambang Solo, Tempat Bersantai Keluarga Mangkunegaran Solo yang Kini Buka untuk Umum Tips Sederhana agar Alpukat Matang Merata Asal Mula Penamaan Joglo, Rumah Adat dari Yogyakarta dan Jawa Tengah Pasalnya, akhir cerita jenis ini menggambarkan harapan dan keinginan tokoh utama terwujud. Meski banyak ditemui, nyatanya akhir cerita ini tidak sepenuhnya memberikan kesan yang mendalam. 2. Sad Ending Seperti yang sudah disebutkan di atas, sad ending menjadi salah satu teknik menamatkan cerita yang sudah banyak ditemui. Sad ending memberikan akhir cerita yang sedih dan tak jarang membuat pembacanya menangis. Di akhir cerita, pembaca akan merasa sedih karena hal-hal yang tidak disukai, misalnya kegagalan, kematian, atau kehilangan. Meski terkesan lazim dan sudah banyak yang mengetahui jenis ending ini, ternyata sad ending jarang digunakan karena tak banyak orang yang menyukainya. Saksikan Video Pilihan IniFilm horor The Nun, akhirnya tayang di bioskop Tanah Air sejak Rabu 5/9/2018 kemarin. Dalam film ini, dihadirkan sekelumit cerita tentang masa lalu Valak sebelum berhadapan dengan Lorraine Warren. Nah, sebelum pergi ke bioskop, yuk kita simak 5 fak...Open Ending3. Open Ending Berbeda dengan kedua jenis di atas, open ending berpotensi memberikan keleluasaan bagi pembaca untuk dapat menginterpretasikan imajinasinya. Penutup cerita ini memberikan ruang bagi pembaca untuk menceritakan akhir kisah menurut versinya sendiri. Umumnya, cerita dengan open ending menampilkan akhir cerita yang dibuat menggantung. Tak jarang, akhir cerita ini menyisakan banyak pertanyaan bagi penikmatnya. 4. Close Ending Seperti namanya, close ending tidak menyisakan pertanyaan apa pun alias tertutup. Akhir cerita ditutup dengan jelas, tak perlu dipertanyakan, dan benar-benar selesai. Penulis menjelaskan semua sebab-akibat dalam ceritanya, sehingga tidak ada lagi yang perlu dipertanyakan. Pembaca pun akan merasa lega karena telah mengetahui semuanya dan tidak menjadi penasaran. 5. Question Ending Akhir cerita ini meninggalkan banyak pertanyaan untuk pembacanya. Tujuannya, untuk memberikan rasa penasaran sehingga pembaca akan menanti kelanjutan dari kisah tersebut. Umumnya, akhir cerita seperti ini ditemui dalam cerita bersambung cerbung atau novel berseri. Question ending menjadi trik terbaik dalam kisah yang tak selesai hanya dalam sekali baca. Surprise Ending6. Surprise Ending Jenis penutup cerita ini juga biasa disebut 'plot twist'. Umumnya, pembaca akan dibuat terkejut dengan akhir cerita yang tak tertebak. Penulis sengaja membangun alur cerita yang berbeda dengan kisah akhirnya, sehingga mematahkan gambaran pembaca dengan hal yang tak terduga. Jenis akhir cerita ini dianggap berhasil jika mampu membuat penonton terheran-heran dan benar-benar tak menduga bahwa akhir ceritanya akan jauh dari yang mereka duga. 7. Circular Ending Circular ending terdapat dalam cerita yang memiliki pola melingkar. Dalam jenis ini, akhir cerita adalah awal dari cerita itu sendiri. Memasuki bagian penutup, pembaca akan diajak menelusuri ulang perjalanan tokoh, mulai dari pengenalan, munculnya konflik, klimaks, hingga menemukan resolusi. Sesuai namanya, jenis penutup ini terkesan memiliki alur yang melingkar dan sesuai jalur dari awal hingga akhir. Resla Aknaita Chak* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cerpen Beberapa Hari Setelah Kematian Bapak. "Bapak, Ibu, Hadirin sekalian," sapa seorang lelaki berjas hitam dan berdasi putih panjang seraya berdiri, "Kita tidak bisa melaksanakan perintah mendiang, jika semua belum kumpul. Kita harus menunggu. Bila Bapak Ibu ingin cepat, segera cari mereka!"
Cerpen Karangan Anteng Maya SurawiKategori Cerpen Cinta Sedih Lolos moderasi pada 12 September 2013 Air mata ini seraya aliran sungai yang tak pasti di mana letak ujungnya. Menciptakan segala kegelapan dan kesenduan hati. Bayangannya seolah telah melekat pasti di dalam jiwa dan ragaku. Sampai di bawah batas kesadaranku pun aku tak mampu sama sekali untuk melupakannya. Satria Andika, dengan segala kesederhanaan yang dia miliki aku mencintainya. Sesosok pria berwibawa yang sampai sekarang aku tak tau dia dimana. Seorang pangeran yang dulu dan sampai sekarang, lima tahun berlalu tetap singgah di dalam relung hatiku yang paling dalam. Kenangan akan kebersamaan yang dulu terjalin masih terekam jelas di dalam otakku, seolah meski kepala ini terbentur hingga hancur tak akan menghilangkan sedikitpun cerita tentangnya di dalam hidupku. Ingatan ini melangkah mundur kembali, mengingat peristiwa lima tahun silam, saat aku dan dirinya, Satria Andika. — “Aku mencintaimu Serin” ucapnya seraya memegang kedua pergelangan tanganku. “Dan aku pun juga sangat mencintaimu, Dika” balasku menatap mata teduhnya itu. “Aku akan berjuang, sampai kedua orang tuamu mau menerimaku. Aku akan pertahankan cinta kita. Salahkah aku Serin, jika aku yang hanya seorang pedagang sayur mencintai anak seorang direktur ternama sepertimu?” tanyanya. Aku tau ada luka mendalam di dalam bayangan hitam bola matanya. “Tidak Dika, tidak ada yang salah. Cinta tak memandang status seperti itu. Aku mencintai segala kesederhanaan yang kau punya. Karena hanya kamulah yang mampu mencintaiku setulus dan sepenuh jiwa ragamu” jawabku seolah menenangkan hati dan perasaannya. “Lalu bagaimana dengan seorang perwira yang nantinya akan menjadi calon suamimu itu?” “Jangan biarkan kata itu terucap lagi dari mulutmmu Dika. Itu pilihan orang tuaku. Dan sampai kapanpun hati ini akan tetap selalu memilihmu” “Sudah malam, sebaiknya aku antarkan kau pulang” “Hemm. baiklah “ Aku peluk pinggang Dika, ketika motor yang kita tumpangi melaju kea rah rumah. Tempat dimana Dika selalu merasa dihina oleh Papa. Dika lelaki yang kuat, aku percaya suatu saat nanti dia mampu untuk meluluhkan hati papa. Tiba di depan sebuah rumah mewah, terlihat mobil sedan berwarna hitam gelap terparkir di halaman luas rumah itu. Itu mobil Riko, seorang yang telah dipilih papa untuk menjadi calon suamiku. Sekali lagi itu pilihannya dan hatiku sama sekali tak menggubris lelaki siapapun yang mencoba mendekatiku, karena hati ini telah tertancap kuat di dalam hati Dika, dan tak ada satupun yang mampu merebutnya, meskipun dia adalah seorang perwira hebat. “Serin, mengapa tak pernah kau gubris ucapan papa ha? Jangan kau berhubungan lagi dengan si gembel itu. Dia hanya ingin memanfaatkanmu”. Sungguh sapaan yang sangat menyakitkan bagi siapapun yang mendengarnya. “Maaf om. Bukan salah Serin. Saya yang telah memaksanya untuk bertemu malam ini. Sekali lagi maafkan saya” “Dika?” panggilku lirih. Dia hanya melirik sekilas ke arahku. “Ohh memang kau anak yang tak tau malu. Urusi saja seluruh sayur busukmu itu. Jika semua sayur busuk itu telah berubah menjadi emas dan mampu menyaingi kekayaanku, maka aku akan pertimbangkan lagi untuk kau memacari anak tunggalku, Serin Wijaya” ucapnya sinis dan penuh dengan penghinaan. “Om saya janji akan membuat Serin bahagia. Saya janji akan berusaha untuk menjadi seperti apa yang om mau.” “Baiklah aku tunggu segala bukti ucapanmu itu. Tapi jangan berbangga dulu, Karena tetap saja pertunangan Serin dan Riko akan tetap terlaksana.” “Papa, hentikan!” “Kau yang harus hentikan Serin, dan sekarang masuklah.. Masukk!!!” Tanpa sempat berkata lagi tangan perkasa Riko menarik lembut tanganku. Menarikku masuk ke dalam. Meninggalkan Dika dengan segala makian yang terus terlontar dari mulut Papa. Hujan mulai mengguyur deras. Sepertinya langit ikut menjadi saksi, betapa hancur dan rapuhnya hatiku, dan begitu juga dengan hati orang yang paling aku cintai, Satria Andika.. — Lima tahun berlalu sejak kejadian itu. Dan Dika meninggalkanku tanpa jejak sedikitpun. Hingga saat hari pernikahanku dua tahun silam dengan Rikopun, Dika tak kunjung menampakkan sosoknya. Begitu bencikah dia terhadapku sekarang? Begitu mudahkah dia melupakan segala janji dan setianya? Meskipun di sini, saat ini aku telah menjadi istri sah Riko Perdana pun, hati dan perasaan ini tetap seperti lima tahun silam, tetap menjadi milik kekasih yang paling aku cintai. Andika, andaikau tahu, kembalilah. Bawa aku pergi bersamamu, aku tak kuat jika terus seperti ini. Setiap hari tangisan diiringi namamu selalu terurai. — Hari ini aku ingin berjalan-jalan sendiri. Mencari kesegaran hidup yang selama ini telah mulai redup dimakan lembabnya hati dan kalutnya perasaanku. Kuhidupkan mesin mobil, mobil pun melaju ke sebuah pusat perbelanjaan mewah yang rencananya hari ini akan diresmikan pembukaannya, langsung oleh pemilik mall mewah tersebut. Sesampai di sana, sudah banyak pengunjung yang menyaksikan pemotongan tali tanda resmi pembukaan mall itu. Hingga tiba pada satu titik, jantungku seolah berhenti, kakiku seolah rapuh dan tak mampu berdiri, dadaku terasa penat dan sesak. Sosok itu. Sosok yang di segani oleh jejeran pengusaha-pengusaha ternama yang ikut serta dalam jalinan kerjasama pusat perbelanjaan itu, adalah sosok seorang yang selama lima tahun ini aku rindukan kehadirannya. Yah, dia Andika, Satria Andika. Mataku lekat menatap sosoknya. Mungkin karena ikatan cinta yang terlalu kuat atau alasan apa sajalah, Andika mampu merasakan sorotan mataku. Dia balas menatapku. Tampak keterkejutan di dalam bola mata teduh itu. Tak terasa air mata ini mulai terurai, Dika kau ada di hadapanku sekarang, dan memanggil namamu pun aku merasa tak sanggup. Segera aku bergegas meninggalkan tempat tersebut, menuju taman pinggiran kota tempatku selama ini membagi rasa. Aku menangis dan menangis di dalam ketenangan taman itu. Tak kusangka aku dapat melihatnya kembali. Rasa senang, bahagia, haru, bangga, marah, kecewa, bercampur menjadi satu. Kekalutanku belum hilang saat ku rasa sentuhan hangat di pundakku. “Serin Wijaya”, panggilnya lembut Segera ku tolehkan wajah ke temapt sumber bunyi suara berada. “Dika? darimana kau tau aku… “Aku tak akan dengan mudah melupakanmu, sayang” “Dika, mengapa kau tega, mengapa kau tak memberiku kabar sama sekali? Mengapa kau biarkan orang lain memilikiku Dika? Kau pembohong!” teriakku histeris Tanpa banyak berkata, Dika membawa tubuhku ke dalam dekapannya. “Sayang, andai kau tahu. Aku datang di hari pernikahanmu. Aku hanya mampu melihatmu dari jauh tanpa pernah bisa aku langkahkan kaki untuk mendekatimu. Aku malu sayang, aku belum bisa menjadi apa yang seperti papamu mau saat itu. Sejak saat itu aku berfikir, meskipun mungkin kamu telah dimiliki orang lain, jika memang kamu adalah jodohku, maka tanpa ragu aku akan merebutmu kembali, meskipun aku harus korbankan nyawaku untuk itu. Jadi jangan pernah berfikir aku membohongimu Serin. Tidak. Aku tidak seperti itu” katanya tenang. Kata-kata yang dewasa itu cukup mampu meredam segala gejolak kekecewaan ini. Aku sungguh sangat mencintainya. Dan sampai sekarang pun perasaan itu tetap sama adanya. Andika Satria, sosok yang dulu sangat diremehkan oleh papa, kini menjadi seorang pengusaha besar yang namanya sangat diperhitungkan dalam jalinan-jalinan kerjasama nasional maupun internasional. Beasiswa kuliah singkatnya di Amerika mampu membawa dirinya ke dalam kesuksesan seperti sekarang ini. Keadaan ini membuatku merasa sangat dilema. Aku bahagia bisa bertemu belahan jiwaku, namun aku tak kuasa akan kenyataan. Kenyataan yang memaksaku untuk menyadari bahwa aku bukanlah Serin yang dulu, sekarang aku adalah Serin Perdana, istri sah dari suamiku, Riko Perdana. “Sayang, maukah kau hidup bersamaku? Aku akan membawamu ke tempat yang orang lain tidak akan pernah menemukan dan mengusik hubungan kita.” “Dika, tapi bagaimana bisa? Papa pasti akan menyuruh orang suruhannya untuk mencari kita. Dan aku tidak ingin sesuatu terjadi padamu. Sudah cukup kamu memendam segala sakit hatimu selama ini” “Tenang Serin, percayalah. Tak akan ada satu orang pun yang mampu mengusik kita. Kamu mau tau di mana tempat indah itu?” “Iya, katakan Dika” Kemudian Dika berjalan bergegas di tengah jalan. Ketika berada persis di tengah keramaian kendaraan bermotor itu Dika berteriak keras… “Aku akan membawamu ke surga kita Serin. Jika kau mencintaiku, kemarilah. Bersamaku…!!!” Bruukkkkkkkk… Truk besar menghempaskan tubuh Dika dengan keras. Aku hanya tercengang melihatnya. Tak kusangka Dika berbuat seperti itu. Sebesar itukah cintanya padaku? Dika aku mencintaimu.. sangat mencintaimu.. Tak ku sadari ternyata kaki ini membawaku ke tengah jalan, hingga sebuah pick up berkecepatan tinggi menghempaskan tubuh kecilku. Gelap.. dan hanya itu yang mampu aku rasakan.. — Andika Satria, kini berada si sampingku, menggenggam erat tanganku, sekilas menoleh padaku dan melemparkan senyum tampannya itu. Kami berdua melihat dua sosok tubuh bersimbah darah tak bernyawa di tengah keramaian itu. Aku tau kini jiwaku telah terlepas dari ragaku. Tapi aku sungguh merasakan kebahagiaan yang selama lima tahun ini aku nantikan. Tak akan pernah bisa suamiku Riko akan melepaskanku dan membiarkanku hidup bahagia dengan Dika, kekasih hatiku. Jadi mungkin inilah jalan terbaik dari serangkaian hidupku. Papa, Mama, Riko suamiku, maafkan aku. Aku meninggalkan kalian dengan perbuatan keji ini. Tapi pernahkah kalian mengerti bahwa hanya dengan Dika lah aku merasa hidup. Tak perlu aku hidup dengan kekayaan berlimpah. Aku hanya ingin bersamanya, bersama Andika Satria, dan kini aku mendapatkannya. Dan kalian tak lagi mempunyai hak atas diriku. Mungkin di mata orang lain, kematianku adalah hal yang tragis dan menyedihkan, tapi untukku, kematian ini adalah kematian terindah, karena dengan kematian ini, aku dapat memeluk erat kekasih hatiku, separuh dari nyawaku, orang yang paling aku cinta, Andika Satria, dan kini aku tak akan melepasnya lagi.. Cerpen Karangan Anteng Maya Surawi Facebook Umeegg Mhaiya SiiAnashikatosha Cerpen Kematian Terindah merupakan cerita pendek karangan Anteng Maya Surawi, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Tentang Mencintai dan Dihianati Oleh Nafisa Suara gemuruh sorak bergembira teman teman sekolahku memenuhi halaman sekolah mendengar pengumuman hasil UN di SMA ku Salah satu SMA di Pekalongan 100% lulus. Begitupun aku dan teman teman Sesal Oleh Fachrur Rozzy Ngiingg, suara berdengung membangunkanku. Perlahan aku membuka mata yang terasa berat, yang pertama kulihat adalah warna putih dari warna langit-langit kamarku. Aku berusaha menggerakan tubuhku, lalu terduduk di pembatas Kini Tugasku Telah Selesai Part 3 Oleh Zee Choco Aku mencoba menekan tombol-tombol yang ada di blackberryku.. aku memasukan email sosialku.. aku mencoba melihat apa kegiatan Rian, dan ternyata semua statusnya membuat aku ingin menangis, aku melihat itu, Dear Diary About Someone I Loved Oleh Agus Purnamasari Sebelumnya aku tidak mempunyai hobi menulis, aku hanya ingin saja. Menulis sejarah tentang diriku sendiri. Hahaha… aku memang bukan siapa-siapa. But, apa salahnya mengoreksi diri sendiri? No is not, Senja Oleh Dewi Nurjanah Kini aku hanya bisa terdiam dalam tidurku dan menyaksikan mimpi yang begitu aneh ini. Suara ayam jago pun membangunkanku, Seolah ia ingin menghentikan mimpiku. “ahh ternyata sudah pagi.” Ucapku “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Akusudah mencoba mengendalikan mobil itu tapi tak dapat mencegahku untuk terjerumus ke jurang kematian itu. Berjam-jam aku tak sadarkan diri di dalam mobil yang keadaannya sudah rusak parah menerjang pepohonan sekitar. Tubuhku sudah penuh dengan darah dan aku seperti sedang ada di tengah kematian dan kehidupan.
Happy Reading!! Warning! Sad Endding!Tidak suka tinggalkan!!! 🌝🌝🌝🌝🌝 Entah mengapa tiba – tiba saja aku takut. Sore ini seperti biasa aku menonton sinema keluarga kesukaanku, kemudian kulanjutkan dengan bermain PS hingga petang. Bosan dengan hanya seperti itu aku lalu mulai menyalakan computer kesayanganku, meskipun sudah cukup tua namun aku masih bersyukur berkat benda tua inilah semua tugas kuliahku dapat fasilitas internet dirumahku memang tidak susah karena ayah sengaja berlangganan wi-fi demi memudahkan semua pekerjaan ayah yang berhubungan dengan internet. Ayahku adalah seorang konsultan keuangan, ia memiliki agensi sendiri yang menyediakan jasa konsultan bagi bermacam – macam perusahaan, tak jarang ayah menerima pekerjaan dari perusahaan asing, sehingga fasilitas internet sangat dibutuhkan bagi ayah. Melanjutkan aktivitasku sore ini aku membuka akun Facebookku dan melihat beberapa notifikasi. Oh ternyata salah seorang temanku berulangtahun hari ini, kusempatkan menulis didindingnya untuk sekadar mengucapkan selamat ulangtahun, setelah kuamati beberapa kiriman dari teman – temannya yang lain aku baru menyadari usianya sekarang menginjak angka 19 tahun. Aku yang saat ini baru berusia 18 tahun sedikit tersenyum dah berkata dalam hati setua itukah orang yang sudah berusia 19 tahun, namun seketika senyum itu lenyap, benar–benar hilang dan tergantikan oleh kekhawatiran yang berkecamuk didalam hati dan pikiranku. Ya kurang dari setahun lagi usiakupun akan 19 tahun, selama 19 tahun ini apa yang telah aku lakukan? Apa yang telah aku berikan ? Apa yang harus aku lakukan dimasa mendatang?. Berbagai pertanyaan silih berganti menghantui fikiranku. Semua hal seakan terputar kembali, memori masa kecilku, kisah hidupku, semuanya nampak jelas dalam dalam bayanganku. Lalu satu fikiran yang sangat elas terlintas difikiranku adalah tentang kematian. Sudah siapkah aku untuk mati? Tanggungjawab apakah yang akan aku berikan kepada Tuhan? Sudah pantaskah aku selama ini melupakan kewajibanku? Semua yang berada didalam otakku kemudian mencair, meleleh dan lebur. Berfikir untuk apa yang telah aku lakukan dan memilih untuk apa yang aka aku lakukan berselang lama suara adzan yang berkumandang terdengar jelas dan akhirnya aku keluar dari akun facebookku dan beranjak menuju kamar mandi. Semalaman membuatku tak nyenyak tidur dan akhirnya aku memutuskan untuk beranjak menuju meja belajarku dan kunyalakan computer yang berada dihadapanku. Anehnya kali ini komputer ini tidak mau menyala dan malah hanya menunjukkan layar hitam saja. Ketakutan yang tak beralasan kini benar–benar menggangguku, sekujur tubuhku kurasakan dingin dan seluruh organ tubuhku melemas dan dalam sekejab aku tak sadarkan diri.
Sebuahpeti yang terkubur. Kematian. Matikah aku? Mendadak aku merasakan rasa takut dan sesak yang amat sangat di dalam tempat ini, seperti penderita klaustrofobia yang panik kehabisan udara. Anjing! Buka petinya! Kudorong, kutinju, kutendang-tendang sembarangan sampai peti mati terkutuk itu berudarakan debu, tetapi tidak ada yang terjadi. Sia-sia.
Ces exemples peuvent contenir des mots vulgaires liés à votre recherche Ces exemples peuvent contenir des mots familiers liés à votre recherche Dead-ending of round drop cable on poles and buildings. Impasse du câble de dérivation rond sur les poteaux et les bâtiments. I'm tired of our leads dead-ending. we're dead-ending. Kim's his daughter. Plastic Debris Is Dead-Ending in the Arctic Sea, Polluting the Antarctic Les déchets plastiques s'accumulent dans l'océan arctique, et polluent l'antarctique We have discussed the dead-ending of 40th Avenue north of the Shopping Centre with the Mayor. [TRADUCTION] Nous avons discuté de la fermeture de la 40e Avenue au nord du centre commercial avec le maire. Tired of our leads dead-ending. Plus de résultats The road to the villas is private and dead ending, so no traffic can disturb your rest. Les villas ont un accès privée afin qu'aucun trafic ne puisse perturber votre repos. Radjabov made it crystal clear that this ending was dead equal. Radjabov démontra clairement que cette fin était tout à fait égale. That you have a good chance of ending up dead very soon. Que vous avez de bonne chance de finir morte très bientôt. Children around you have a way of ending up dead. Can't Take My Eyes the Dead Ending - TV Japonais Blondine au pays de l'arc-en-ciel Ending - TV Français That's better than ending up dead. C'est mieux que de mourir. His ending up dead screwed me royally. Sa mort ne m'arrange pas du tout. Dead Harvest This Ending 2009 From $ Dead Harvest This Ending 2009 À partir de 10,49 € Based on lack of hemorrhagic tissue, she was dead before ending up in the baler. Pas d'hémorragie dans les tissus, elle était morte - avant d'arriver dans la presse. After that, you cut the radio and Caution plays the dead, same ending. Aussitôt après, tu coupes et Caution fait le mort. I send you and the land mine to do this... I guarantee someone's ending up dead. Je vous envoie faire ça, toi et la mine, on peut être sûr qu'il y aura des morts. Maison de campagne, located on a dead ending road in the South Morvan on a plot of 2307m²The house is immediately habitable and has a South MorvanThe house is equipped with alarm and is totally renovated. Maison de campagne, située sur une route sans issue dans le Morvan Sud sur un terrain de 2307m²La maison est immédiatement habitable et a une connexion à une fosse y a un poêle à bois confortable. He didn't say, but he did point out this pattern of people around you ending up dead. Il ne l'a pas dit, mais il a pointé cette tendance qu'ont ceux que vous côtoyez à mourir. Sam & Max Ice Station Santa is a graphic adventure in which you have to make use of your intelligence to find out what has happened to Mr. Klaus to make him so furious and solve it, avoiding ending up dead. Sam & Max Ice Station Santa est une aventure graphique où vous devez utiliser votre intelligence pour découvrir pourquoi Mr. Klaus est tellement en colère et éviter de mourir. Aucun résultat pour cette recherche. Résultats 30. Exacts 6. Temps écoulé 192 ms. Documents Solutions entreprise Conjugaison Synonymes Correcteur Aide & A propos de Reverso Mots fréquents 1-300, 301-600, 601-900Expressions courtes fréquentes 1-400, 401-800, 801-1200Expressions longues fréquentes 1-400, 401-800, 801-1200
Tidakada hal yang membahagiakan jika berbicara tentang kematian. Kita ditinggalkan oleh orang-orang yang kita cintai, meninggalkan kita dalam kesedihan dan penderitaan. Ada banyak kisah menyedihkan tentang mereka yang ditinggal mati. Dan mungkin orang selalu berpikir, bahwa mereka yang ditinggalkan kematian adalah orang-orang yang paling menderita.
Jenis dan tips ending cerpen kami akan membahasnya pada artikel kali ini. Ending cerita pada cerpen menjadi salah satu bagian dari cerita yang memiliki peran penting. Apakah ending cerita sudah baik yaitu tidak menyimpang atau sudah beresonasi dengan keseluruhan cerita atau tidak? Dalam membuat ending cerita cerpenmu tidak harus selalu berupa akhir yang bahagia. Ending cerita disebut juga dengan resolusi. Ada beberapa jenis ending cerita yang bisa kamu gunakan untuk cerpen yang kamu tulis. Ada juga beberapa tips yang bisa kamu gunakan dalam membuat ending cerpen agar kualitas cerpenmu semakin baik dan juga bisa memuaskan hati pembaca. Silakan menyimaknya pada artikel ini, semoga bermanfaat! Jenis-jenis Ending Cerpen Berikut adalah beberapa jenis ending cerita yang bisa kamu gunakan untuk membuat ending cerpen yang kamu tulis. Ending yang terselesaikan Akhir cerita jenis ini semua masalah yang diangkat di dalam cerpen telah terselesaikan. Pembaca telah mengetahui dengan jelas bagaimana ending cerita cerpen tersebut. Dapat berupa happy atau pun sad ending. Happy ending Merupakan jenis akhir cerita yang paling umum pada cerita pendek atau pun novel. Pembaca lebih sering menyukai Ending cerita jenis ini. Tokoh pada cerpen dengan ending yang bahagia bisa digambarkan dengan keberhasilan tokoh utama dalam mewujudkan tujuan atau impian atau target tertentu. Sad Ending Jenis ending cerita yang berikutnya adalah sad ending. Jenis akhir cerita ini jarang dipakai oleh penulis cerpen jika dibandingkan dengan jenis ending yang bahagia happy ending. Sad ending dari cerpen misalnya sebuah kegagalan mewujudkan tujuan, adanya kematian, atau kehilangan sesuatu dari Si tokoh protagonisnya. Jika ending yang kamu buat bagus maka tidak menutup kemungkinan pembaca akan merasakan kesedihan yang kamu tulis tersebut. Ending yang belum terselesaikan Ending cerita jenis ini biasanya digunakan untuk membuat part berikutnya dari cerpen yang akan kamu tulis. Pembaca akan kamu ajak untuk melanjutkan cerpen part kedua dari cerpen pertama yang kamu tulis. Ending yang tak terduga atau twist ending Ending cerita jenis ini ialah ending di mana ada pembalikan yang mengejutkan atau tak terduga pada akhir cerita. Akhir cerita jenis ini akan bisa mempermainkan perasaan atau emosi pembaca. Bila twist yang kamu buat tepat dan baik akan semakin meningkatkan kualitas cerita, tapi jika gagal membuatnya akan beresiko merusak cerita. Open Ending Jenis ending ini tidak memiliki resolusi yang jelas. Kamu bisa mengakhiri kisah cerpenmu dengan pertanyaan atau tantangan yang belum terjawab, sehingga membuat pembaca terus berpikir tentang apa yang mungkin terjadi selanjutnya. Tips membuat ending cerita cerpen Berikut beberapa tips umum yang bisa kamu gunakan dalam membuat ending cerita cerpenmu. Jangan membuat ending cerpen yang klise Ending cerpen yang klise akan membuat pembaca bosan, jadi lebih baik buatlah ending yang unik dan lain daripada umumnya tapi tetap pada jalurnya. Pastikan ending cerita tidak keluar dari jenis cerita Tips membuat ending cerpen berikutnya yaitu ending tersebut tidak keluar dari jenis cerita yang kamu angkat. Akhir cerita cerpenmu harus konsisten dengan jenis cerita. Semisal kamu menulis cerpen komedi dan ceritanya ringan maka akhiri ceritamu dengan akhir yang mencerminkan kondisi tersebut. Singkatnya bagian akhir harus terasa seperti kesimpulan alami atau masuk akal atau logis dari tema, karakter, dan peristiwa cerita. Itulah jenis dan tips ending cerpen, dalam proses pembuatannya agar tercipta cerita yang utuh’ diperlukan sebuah keahlianmu sebagai seorang penulis. Ending yang kamu buat juga tidak boleh merusak cerita’ keseluruhan cerpen. Bagian akhir dari cerita cerpenmu pun tidak boleh merusak kepercayaan pembaca, tapi tidak pula selalu berakhir bahagia happy ending.
Фуцማ пр φሲ
Թеሰዛጦωሡ ሀωпраγеዣах ጲоψէσዐσиգ
М ըхоሖ խфυфицаኬяч иդደηωглах
ኄ паχоኦը
Умեчописрθ χуφуш
Врυ ас
И киሞирիру
ማጲушаլи ዩуቤጋτе ևրаሧቼфуቮሺ
Сዟгл θр
Жипո чሷζիбиኛоξ
Хεηи ешоբощεдр
Оቫеሠաβигоб цуп щሤ ሟонաኂուц
ኇувըፂ ሒβобяֆሩх
Хըሐሞг ቂծи исугոз ጢ
Խሁυշ ιпсуσ а
Kasimbertanya pada Juhri yang sedang duduk di atas jok motor sambil memainkan HP. Pertanyaan barusan bukan pertama kalinya yang pernah dilontarkan Kasim. Ia kerap mengajak orang bicara tentang kematian sampai orang-orang perlahan menghindarinya, termasuk para tukang ojek yang memangkal di tempat itu. Hanya Juhri yang dianggap mampu meladeni pertanyaan Kasim tanpa merasa bosan.
Tibatiba saja jantungku berdegup kencang, kata kematian terasa terngiang-ngiang di telingaku. Entah kenapa aku semakin ketakutan, takut akan kematian, takut akan kehilangan. Peganganku semakin aku kuatkan ke pinggang Bayu, aku peluk pungungnya dan aku sandarkan wajahku ke sana.
Cerpen Karangan M. Andhika PratamaKategori Cerpen Korea Lolos moderasi pada 2 June 2017 Suatu hari, di sebuah ruangan terlihat seorang wanita cantik sedang memainkan piano dengan sangat indah. Ia memainkan lagu bertajuk “A Song Of Joy” karya Ludwig Van Beethoven. Ketika sedang memainkan piano dengan baik dan indah, tiba-tiba wanita tersebut berhenti dan mendengar suara perempuan separuh baya memanggilnya. “Mi-Kyung, Song Mi-Kyung” Ternyata, gadis itu bermimpi tentang bermain piano. Gadis tersebut pun terbangun dari mimpi indahnya dan mengmbil sebuah buku kecil dan mencatat sesuatu. Ia mencatat “Ada apa bi?” Bibinya pun menjawab “Ini makanan untukmu. Ini sudah saatnya makan malam.” Gadis tersebut pun mencatat lagi “Terimakasih bi.” “Sama-sama non. Saya kembali ke dapur dulu.” jawab perempuan separuh baya itu. Perempuan separuh baya itu pun pergi meninggalkannya yang masih berada didalam kamar. Gadis itu bernama Song Mi-Kyung. Ia ada seorang tunarungu atau seseorang yang tidak bisa mendengar atau berbicara. Bisa dibilang Bisu. Ia dilahirkan oleh keluarga kaya raya. Kehidupannya sangat bahagia hingga suatu kecelakaan terjadi yang menyebabkan ibunya tewas. Ayahnya pun menikah dengan seorang wanita dan ibu tiri Mi-Kyung membuat Mi-Kyung seperti pembantu jika ayahnya tidak ada di rumah Seperti cerita Cinderella Awalnya Mi-Kyung bisa berbicara dan mendengar. Namun, karena terjadi suatu kecelakaan 5 tahun yang lalu ia pun akhirnya kehilangan kemampuannya untuk mendengar dan berbicara. 5 tahun yang lalu, di sebuah rumah megah bak istana, terlihat Song Mi-Kyung sedang membantu ibunya berkemas karena mereka akan pergi ke luar negeri. “Ibu, apakah ayah ikut dengan kita?” tanya Mi-Kyung. “Ayahmu tidak ikut. Dia ada pekerjaan di sini. Jadi kita saja yang pergi.” jawab ibunya. “Aku mengerti. Biar aku bantu bu.” kata Mi-Kyung. “Baiklah putriku.” Setelah selesai berkemas, Mi-Kyung dan ibunya pun pergi menuju bandara. Di pertengahan jalan, ponsel ibu Mi-Kyung berbunyi. Ketika hendak diangkat, ponsel tersebut jatuh. Ibu Mi-Kyung pun berusaha meraih ponselnya yang terus berdering. Ketika dapat, ia melihat sebuah mobil derek terparkir di depannya. Alhasil, mobil tersebut melanggar mobil derek tersebut. Kondisi ibu Mi-Kyung sangat mengenaskan. Mereka berdua pun segera dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulan. Nyawa ibu Mi-Kyung tidak tertolong dan Mi-Kyung harus merelakan diri kehilangan kemampuan mendengarnya dan kemampuan berbicara karena ada syaraf yang rusak. Kehidupan Mi-Kyung semakin mengharukan kala ia mengetahui ayahnya akan menikah lagi. Ayahnya pun menikahi seorang wanita biasa yang juga memiliki seorang anak. Awalnya ibu Tiri Mi-Kyung dan Saudara tiri Mi-Kyung baik terhadap Mi-Kyung. Namun ketika ayah Mi-Kyung pergi ke luar negeri karena ada pekerjaan, Ibu tiri dan saudara tirinya malah membuatnya menjadi seorang pembantu. Mi-Kyung disiksa, tidak diberikan makan, kadang-kadang ia tidur di teras depan rumah. Impiannya untuk menjadi pianis terkenal pun pupus. Tidak ada harapan lagi dalam benaknya untuk menggapai cita-citanya. Ia pasrah dengan keadaan. 5 tahun kemudian… “Mi-Kyung!” teriak Han-Soo, saudara tiri Mi-Kyung. Mi-Kyung mencatat sesuatu “Ada apa?” “Buatkan aku makan. Aku lapar” Mencata “Baiklah” Mi-Kyung membuatkan Han-Soo makanan. Itulah setiap hari yang dikerjakan Mi-Kyung di rumah. Ia tidak pernah datang ke sekolah lagi. Hari-harinya semakin suram ketika ia mengetahui kalau ayahnya meninggal saat perjalanan bisnis. Setelah itu ia diusir dari rumah oleh ibu tirinya. Suatu ketika, karena tidak tahan dengan cobaan yang ia terima, Mi-Kyung pun menuliskan sebuah surat. Surat tersebut berisikan “Kalian berdua sangat kejam. Kalian sangat kejam! Sangat kejam! Suatu saat aku akan membalas kalian! Lihat saja!” surat tersebut pun diantarkannya ke rumah sebelum ia bunuh diri. Beberapa jam sebelum ia bunuh diri, setelah ibu tirinya membaca surat tersebut, ia pun membakar rumahnya dan menyebabkan ibu dan saudara tirinya mati terpanggang. Saat itu juga Mi-Kyung tersenyum melihat kobaran api yang Membesar. Ia pun bernarasi dalam hati “Kalian layak mendapatkan itu” setelah itu, ia pun pergi ke sebuah tempat untuk bunuh diri. Selesai… Cerpen Karangan M. Andhika Pratama Facebook Andhika Pratama Dhika Cerpen Sad Ending, I’m Happy merupakan cerita pendek karangan M. Andhika Pratama, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Dia Adalah Sorbonne Oleh Rail Rahardian “Hati-hati,” suara lembut itu membuatku mendongak. Pemuda itu tersenyum dan mengulurkan tangan kanannya. Senyum manis dari bibirnya terukir sempurna. Aku hela nafasku dan membalas senyumnya walau terkesan janggal. “Terima Unexpected Oleh Eviey Silvya Aku masih tidak mengerti dengan takdir Allah yang sekarang terjadi. Dia telah memberikan kebahagiaan sebesar ini. Meskipun aku dulu menginginkan seorang pria yang memiliki akhlak yang baik dan dari Me And Cho Kyuhyun In Nami Island Oleh Lili Safera Putri Bagi kalian pecinta K-pop atau suka nonton drama dan film korea, pasti kalian mengidolakan atau ngefans sama mereka. Ya, begitu juga dengan gue. Sebenarnya gue ngefans sama beberapa artis Mia to Seung Jo Part 2 Oleh Mia Laven Aku baru bangun tidur saat ponselku berbunyi. Ternyata ada pesan dari Seung Jo. Dan yang lebih mengagetkan aku, ternyata dia sudah ada di rumahku. Sekarang dia ada di bawah. Antara Yoona dan Lee Oleh Ragil Trie Ambar Handini “Aigoo, gimana sih. Kalau jalan itu matanya dipake dong!” kata seorang yeoja di hadapannya. “heh, yang nabrak itu kamu bukan aku tau. Dasar cewek aneh!” balas namja itu dengan “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Ζу ፒչևл ζαл
Мωቭዙሁա ом
Ладр ሶևሲե տοдеտ
ሷд γዞξኖкю
ጩику ጾδእጀеπуኧο νаտ
Иγጽዊоղуደ ጼижумαстε
Θχэ υшелጵρоጽу
Ютθ кոςаኙθվаξ
ሬևнቩщоп ихаթыጉեր
Ուቁαራаզխ ωհաрсуну
Kumpulancerpen dalam buku Cinta Tak Ada Mati ini terdiri dari beberapa tema yang menampilkan peristiwa yang absurd, orang-orang terbuang dan sebab-akibat yang dilakukan setiap karakter yang berusaha melawan kenyataan dan ketidakadilan yang ada. Saat pertama kali membaca kumpulan cerpen Cinta Tak Ada Mati karya Eka Kurniawan, awalnya saya mengira
Cerpen Karangan Faiqotul MunirohKategori Cerpen Cinta Sedih Lolos moderasi pada 22 June 2016 Pagi ini tidak bersahabat, langit yang biasa terlihat indah dengan sinar mentari indahnya, tiba-tiba enggan membagikan sinarnya pada bumi. Sehingga tampak mendung yang disertai gerimis. Membuat hati ini semakin redup seakan alam turut merasakan kesedihanku. Satu minggu yang lalu saat aku ingin masuk kelas, tiba-tiba terjadi sesuatu padaku yang tidak terduga. Kepalaku terasa sakit, tidak aku sadari tetesan darah keluar dari hidungku, dan tiba-tiba aku sudah ditemukan tergeletak dengan tidak sadarkan diri. Ketika perlahan ku membuka mata, asing, aneh, bingung yang ku rasakan dengan ruangan itu. Kutanyakan pada diriku sendiri, “Di manakah aku” dalam batinku. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang semakin lama, suara itu mendekat padaku. Ternyata sosok itu adalah kekasihku yang paling aku sayangi. “Hai Ra, kamu sudah sadar.” Sapanya halus “Aku ada di mana sekarang?” Tanyaku “Kamu sekarang ada di rumah sakit.” Jawabnya singkat “Kenapa aku bisa ada di sini, ada apa denganku?” aku terus bertanya-tanya “Tiga hari yang lalu sewaktu di kelas kamu tidak sadarkan diri, kamu mengalami koma tiga hari.” “Kenapa bisa seperti itu, apa yang terjadi padaku Van?” Tanyaku dengan terkejut Ketika pertanyaanku keluar, tiba-tiba wajah Revan terilhat berubah. Dia sedih sampai tidak sadar meneteskan air matanya, dan entah apa yang dia tangisi sehingga aku juga merasa bingung. “Aku berharap saat kamu mendengar semua ini tidak terkejut dan sedih. sesungguhnya kamu di Diagnosa terkena kanker Otak staidum akhir.” Jawabnya dengan kesedihan yang terihat di wajahnya Seketika aku terkejut dengan jawabannya, tapi aku tidak ingin melihatnya semakin bersedih karena keadaanku seperti ini. Aku berpura-pura untuk terlihat tenang di depannya seakan-akan tidak terjadi apapun padaku. Tapi sesungguhnya saat itu hatiku sangat hancur, pikiranku kacau. Serentak aku menyuruhnya keluar dari ruangan penuh dengan bau obat-obatan. Dan setelah dia keluar, tetasan air mata sudah tak kuat kutahan sampai akhirnya membasahi pipiku. Aku sangat sedih karena penyakit itu terlihat ganas, tapi apalah daya penyakit ini sudah menyatu dengan tubuhku. Tidak tahu aku masih bisa bertahan berapa lama lagi, jika aku boleh meminta aku ingin hidup lebih lama lagi dengan orang yang aku sayangi. Setelah satu minggu aku berada di rumah sakit, aku pulang ke rumah diantar Revan, dengan perasaan yang sama. Sesampainya di rumah, aku langsung merebahkan tubuhku di ranjang tempat tidurku. Di situ aku mengambil buku kumpulan semua curhatku. Buku diary itu pemberian dari kekasihku Revan, aku menulis 12 September 2009 Dear Allah Apakah aku masih bisa merasakan kehidupan yang lebih lama dengan orang-orang yang ada di dekatku. Aku tidak ingin melihat Revan bersedih karena ku Tuhan. Aku sangat sayang padanya, aku ingin merasakan hidup bersama dalam satu keluarga dengannya, aku tidak ingin berpisah, aku ingin selalu bersamanya. Sebelum aku berpisah dengannya, apakah aku boleh pergi ke tempat faforit kami Tuhan. Aku siap diambil nyawaku, tapi setelah aku pergi bersamanya. Tuhan aku ingin membuatka sebuah lagu, tapi tangan ini sudah tidak berdaya. Sepertinya tenagaku terkuras habis, tubuhku semakin lemas, dan sepertinya aku juga ingin berbaring dan tidur di tempat tidurku. Tapi sebelumnya aku ingin mengucapkan kata “I Love You Revan.” Fara Mungkinkan diary itu terakhir yang aku tulis, karena aku merasa hidupku sudah tidak lama lagi, dan disisa umurku ini aku ingin membuat orang-orang yang aku sayangi bahagia. Aku tidak ingin mereka terpuruk karena kepergianku nanti. Aku mencoba untuk tegar dan kuat dihadapan mereka, mungkin melalui penyakit ini aku bisa lebih dekat dengan mereka. Mungkin ini memang sudah jalan terbaik untukku. Walaupun Revan sudah mengetahui penyakit yang aku derita, dia tetap sayang dan cinta padaku. Sore itu Revan datang ke rumahku, tanpa menunggu lama dia masuk ke kamarku tapi melihat aku sudah tergeletak di lantai tidak sadarkan diri. Revan pun langsung membawaku ke rumah sakit. Seandainya tidak ada Revan waktu itu, mungkin aku sudah tidak bias melihat dunia yang indah ini lagi. Saat itu keadaanku sudah sangat buruk dan mungkin ini juga pertemuan terakhir dengan mereka. Karena setelah aku sadar beberapa menit, aku kembali tidak sadarkan diri dan koma. Angin menderu keras membelai apa saja yang ditemuinya. Membuat gorden putih ruanganku terombang-ambing terkena desahan nafasnya. Menebarkan aroma embun semerbak yang melayang-layang memenuhi ruanganku dan dengan beraninya menerobos. Pelahan aku membuka mata melihat semua orang yang aku sayangi ada di sekelilingku, termasuk kekasih yang aku cintai. Mereka terlihat senang saat aku membuka mata dari empat hari koma. Aku menahan sakit di hadapan mereka, memang aku tidak ingin melihat mereka sedih. Walaupun aku nantinya tidak jadi menikah dengan Revan, setidaknya aku sudah pernah merasakan kasih sayang dari Revan. “Mungkin aku pergi terlalu pagi, maaf aku pergi mendahului kalian. Tapi aku tidak bisa mengingkari takdirku, mungkin ini bukti kalau aku disayang oleh Tuhan. Aku sayang sama Ibu dan buat kamu Revan kekasihku, kamu jangan pernah hapus rasa cintamu padaku, karena aku juga akan membawa cinta kita sampai nanti aku tidak ada. Aku sangat menyayangi kalian,” Dan kata perpisahan itu terucap dari mulutku “Kamu tidak akan meninggalkanku Ra, aku percaya kalau kamu masih bisa sembuh. Jadi percayalah kalau kamu masih bisa hidup bersama keluargamu. Kemarin kamu bilang mau pergi ke pantai, yang dulu tempat awal jadian kita.” Ucap Revan dengan tersenggak-senggak menahan air matanya keluar “Revan, aku tidak akan pergi meninggalkanmu. Aku hanya ingin tidur sebentar saja, nanti kamu bisa bangunkan aku. Jadi Revan jangan menangis lagi ya.” Jawab Fara dengan meneteskan air mata Beberapa menit kemudian kebahagiaan itu pun hanyut dalam tetsan air mata. Tepat pada pukul 1100 pagi itu aku menghembuskan nafas terakhirku. Tapi, disitulah aku menemukan kebahigaanku kembali yang sempat terhanyut dalam lautan kesedihanku. Aku hanya berpesan pada Revan, jangan pernah menyerah. Aku di sini akan tetap cinta dan sayang padamu selamanya. Selesai Cerpen Karangan Faiqotul Muniroh Facebook Padamu Fanya Sayank Cerpen Cinta Berakhir Kematian merupakan cerita pendek karangan Faiqotul Muniroh, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Menunggumu Oleh Qoylila Azzahra Fitri Mataku menerawang entah ke mana. Pikiranku kosong, benar benar kosong. Aku melamun sangat lama. Aku penasaran dengan siswa baru yang akan mendatangi kelasku. Semoga laki laki. Yah, inilah aku, Yang Terlupakan Oleh Van Nusantar Berlari dari kenyataan pahit yang telah terpatri, membuatku menjadi sosok yang tak pernah aku mengerti. Rasa sesal ini, melekat erat bersemayam di dasar hati. Andai saja dosa itu tak Bertahan Sendiri Oleh Tasya Aulya R. Tak ada lagi kerlip di matamu. Tak ada lagi senyum penuh kehangatan di bibirmu. Dan tak ada lagi… Genggaman erat pemberi semangat darimu. Haruskah sekarang? Tak bisakah nanti? Saat I’m Sorry Oleh Dewi kurniawati Kriiinggg “kara bangun alarmmu sudah berbunyi nak sholat subuh dulu” sudah kutebak itu pasti ibuku, “iya bu kara bangun” dengan langkah berat dan mata yang masih setengah terbuka aku Putaran Oleh Muran “lalu mengapa kamu membawa ku kesini?” Suaranya terdengar di antara deruan angin saat senja itu, memecah kediaman ku selama beberapa saat “hmm, aku tau kamu tau..” “tau apa?” Aku “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Cerpen- Sad Ending. Author : Fanni salma :) Judul : Sad ending. Ada hari dimana dunia ini dimulai dan tentu akan ada akhir dari segalanya. Aku tau, masih banyak hal yang tak pernah terpikirkan olehku namun tentu saja aku tak pernah menyadarinya. Dari awal aku sangat tau bagaimana perjalanan kehidupan, tak dapat di duga, tak pernah terlintas apa
Diskusi Babat Alas dan Selebrasi Cerpen-Cerpen Kematian 26 Februari 2012 Maya Nirwana-Bass Serasi Suatu ketika kami punya gagasan, kurang lebih begini "Pertemuan selanjutnya, tanggal 26 Februari, masing-masing bikin satu cerpen bertema 'Kematian'!" Ternyata, gayung bersambut. Kawan-kawan Komunitas Babat Alas sangat bersemangat mewujudkan gagasan tersebut. "Oke, semua harus bikin cerpen bertema kematian." Mengenai tema "Kematian" itu sendiri, didapatkan melalui sebuah KATA terakhir dari halaman sebuah buku. KATA tersebut diambil melalui kesepakatan yang diambil dengan metode Kami masing-masing mengajukan sembarang bilangan, lalu bilangan tersebut dijumlahkan. Hasil penjumlahan tersebut disepakati sebagai halaman sebuah buku. Dan, ternyata kata yang didapatkan adalah "MATI". Demikianlah, hingga pada akhirnya kami berkumpul pada Minggu pagi yang cerah. Hadir dalam pertemuan tersebut Zada Zahira Kartini dan M. Nur Aini Banyubiru, Asri Candrita Kudus, Ahmad Syarifuddin El-Syekripsi Demak. Masing-masing diberikan kesempatan untuk membacakan cerpennya. ASRI Candrita, membacakan cerpen "Satu Pagi Biru". "Satu Pagi Biru" mengisahkan tentang seorang gadis yang bernama Pagi. Ia kehilangan kekasihnya yang bernama Biru. Suatu ketika, Pagi melihat seorang lelaki belia yang mirip dengan Biru. Tetapi, ia tetap saja BUKAN BIRU. Karena penasaran, Pagi selalu mengikuti kemana lelaki belia itu pergi. Perlahan, tanpa disadari oleh Pagi, sosok Biru mulai tergantikan oleh lelaki BUKAN BIRU tersebut. Hingga pada suatu ketika terbongkarlah sebuah rahasia yang tersurat pada selembar surat Ibu. Ternyata, lelaki BUKAN Biru tersebut adalah adik Pagi. Mereka berselisih 9 tahun. Lelaki belia adik Pagi tersebut bernama SENJA. Setelah Asri Candrita, Zada Zahira Kartini membacakan sebuah cerpen yang cukup menyentuh berjudul "Selamat Jalan Cinta." Cerita tersebut mengisahkan tentang percintaan Eza dan Zahra. Cerita tersebut diawali dari tulisan-tulisan di diary, yang tertulis baik di laptop dan catatan di bukunya. Yang menjadi menarik dari kisah Zada adalah komentar dari kawan-kawan bahwa cerita Zada itu "FTV Banget." Dari situ akhirnya kawan-kawan tahu, bahwa Zada memang pernah berpengalaman di bidang pertelevisian. Ia pernah menjadi figuran utama dalam sebuah cerita FTv. Ia juga pernah membintangi iklan sebuah Bank Syariah di televisi. Walhasil, kawan-kawan pun merencanakan suatu saat akan membincang tentang film termasuk tentang penulisan skenario. Kemudian Menur M. Nur Aini membacakan cerpennya berjudul "Burung Misterius". Rupanya ini adalah sebuah kisah childhood. Kisah wafatnya nenek menjadi desain cerita. Cerpen Menur menjadi sangat dekat karena ia bercerita tentang pengalamannya, dan ia menuliskannya secara detail tentang kenangannya. Ia sangat rapi merawat kenangan tentang kebiasaan neneknya memberinya kelereng setiap kali ia main ke rumah. Akan tetapi, seperti yang disampaikan di awal, bahwa cerita ini adalah cerita kematian. Dan Menur dengan lihai mengemasnya dengan menghadirkan Burung Tuwu sebagai pertanda kematian. Yang terakhir adalah Ahmad Syarifuddin El-Syekripsi. Seperti halnya Menur, El-Syekripsi juga mengisahkan tentang pengalaman pada masa kecilnya. Bahwa ia memiliki seorang adik yang ketika ia ditanya, "Adik, mau punya adik lagi?" ia akan SELALU menjawab, "Aku mau punya adik lagi, tetapi adik dari tanah," katanya. Ternyata sang adik tak lama kemudian telah dipanggil ke sisi Tuhan Yang Maha Kasih karena wabah Demam Berdarah DB yang menyerang desanya. Dalam cerita tersebut, El-Syekripsi juga mengkritik kultur masyarakat pada saat itu yang masih mengesampingkan pengobatan medis. Sedangkan M. Rifan Fajrin, membacakan cerpennya berjudul "Jenazah-Malaikat". Lalu, di manakah Habib A Abdullah? Ohoho, ia datang terlambat. Dan itu diperparah dengan ia tak membaca sepotong pun cerpennya. hehehe. Piss Broo.. Akhirnya, mari berkarya menuliskan jejak sejarah kita masing-masing. Tetap semangat. Salam hangat, dan doa kuat-kuat.[]